Judul : Sangakala di Langit Andalusia
Penulis : Hanum Salsabiela Rais & Rangga
Almahendra
Tebal : xii+472 hlm
Penerbit :
Republika
Tahun Terbit : 2022
Cetakan : ke-1
Membaca novel ini membawa kita untuk kembali
mengingat masa keruntuhan kerajaan Islam di Andalusia atau Spanyol. Penyampaian
kalimat demi kalimatnya membuat kita merasakan bagaimana bergejolaknya suasana
saat itu. Saat Andalusia beralih kekuasaan dan umat Islam harus berjuang
bertahan hidup dan mempertahankan tauhid mereka.
Novel ini mengisahkan perjuangan Rammar Ibnu
Baqar. Seorang hafidz Qur’an terakhir di Andalusia yang harus memecahkan
teka-teki cincin sebuah nubuat yang bisa
menyelamatkan umat Islam dari penguasa Andalusia saat itu. Perjalanan yang
sangat berat dihadapi dengan kehilangan orang-orang yang di cintai satu
persatu. Tidak mudah mengahadapi musuh apalagi dia adalah orang yang pernah ada
di dekat kita. Kisahnya semakin panas dan menegangkan dengan adanya
pengkhianatan. Banyak kisah yang menyesakkan dada dan juga bisa kita ambil ibrahnya.
Pejuangan umat Islam untuk terus memegang tauhid sungguh tidak mudah.
Perjalanan Hanum & Rangga ke Spanyol memberikan
gambaran keadaan saat ini. Bagaimana di sana terdapat sebuah pestival dengan
nama “Moros I Cristians” yang menpertunjukan seolah Islam sebagai bajak laut
yang digambarkan begitu tamak dan konyol. Membaca tentang Festival ini begitu
mengiris hati rasanya.
Banyak hal yang bisa kita ambil ibrahnya dari
novel ini, tentang sejarahnya, tentang berpegang teguh pada tauhid, tentang
persahabatan juga tentang pengkhianatan. Hanum & Rangga berhasil menjabarkan
kisah sejarah dengan epik. Membaca novel ini membuka wawasan baru kita sebagai
pembaca.
“Sejarah. Sekali lagi adalah sebuah narasi
yang dibuat oleh mereka yang menang. Yang kalah? Alih-aih melawannya. Mereka malas
mempelajarinya. Celaka tiga belas. Sebagian besar beralih menghamba pada
pemenang, bagaikan daun kering yang tertiup angin ke mana pun pergi. Hanya sebagian
kecil yang tegap berdiri, berteriak lantang dan menatap lapang.”
Unsur Intrinsik
Tema : Perjuangan mempertahankan agama Islam
Latar Tempat : Garnata/Granada 1492, Cordoba masa kini, Indonesia masa kini,
Qurtuba/Cordoba 1500, 1470, Valencia masa kini, Ishbiliya/Sevilla 1462, Sevilla
masa kini, Konstantinopel 1460, Alujarras 1500, Teluk Cartagena 1500, Granada
masa kini.
Latar Waktu :
Dari pagi hingga Malam
Suasana : Menegangakan, Sedih, Semangat.
Alur : Seperti novel hisfic lainnya yang umumnya menggunakan alur maju mundur,
novel ini juga memakai alur maju mundur. Maju ketika menceritakan perjalan
Penulis di masa kin. Mundur ketika mencerikan kisah sejarah di masa lalu.
Sudut Pandang : Orang pertama dan orang ketiga
Kelebihan Buku
Kisah yang menarik disampaikan dengan sangat epik
menimbulkan rasa penasaran untuk terus membacanya. Gaya bahasanya mendalami
setiap ceritanya. Juga plot twist yang epik, banyak hal tak terduga terjadi
dalam alur ceritanya. Kunjungan penulis ke tempat-tempat kejadian di masa kini
memberikan gambaran keadaan tempat tersebut. Begitu juga dengan adanya beberapa
ilustrasi membantu pembaca dapat membayangkan keadaan di masa lampaunya.
Kekurangan
Bahasanya yang puitis kadang membuat kita berfikir dahulu
untuk memahaminya. Alurnya yang maju mundur juga kadang membuat pembaca
bingung.
Komentar
Posting Komentar