Judul : Sangakala di Langit Andalusia Penulis : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra Tebal : xii+472 hlm Penerbit : Republika Tahun Terbit : 2 022 Cetakan : ke- 1 Membaca novel ini membawa kita untuk kembali mengingat masa keruntuhan kerajaan Islam di Andalusia atau Spanyol. Penyampaian kalimat demi kalimatnya membuat kita merasakan bagaimana bergejolaknya suasana saat itu. Saat Andalusia beralih kekuasaan dan umat Islam harus berjuang bertahan hidup dan mempertahankan tauhid mereka. Novel ini mengisahkan perjuangan Rammar Ibnu Baqar. Seorang hafidz Qur’an terakhir di Andalusia yang harus memecahkan teka-teki cincin sebuah nubuat yang bisa menyelamatkan umat Islam dari penguasa Andalusia saat itu. Perjalanan yang sangat berat dihadapi dengan kehilangan orang-orang yang di cintai satu persatu. Tidak mudah mengahadapi musuh apalagi dia adalah orang yang pernah ada di dekat kita. Kisahnya se
Wisata alam memang selalu memiliki daya tarik
tersendiri, selain karena pemandangan yang menyejukan mata juga suasana yang
dapat menenangkan pikiran dari hiruk pikuk kehidupan. Wisata alam yang cukup
populer dikalangan anak muda wilayah Brebes Selatan salah satunya yaitu Agro
Wisata Kaligua, perkebunan teh yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan
Paguyangan, Kabupaten Brebes ini menyuguhkan pemandangan yang tidak kalah
menarik dengan perkebunan teh di Ciwidey ataupun di Puncak Bogor.
Tiket masuknya sangat terjangkau dengan berbagai
objek yang disuguhkan, kita hanya mengeluarkan Rp. 20.000/Orang. Tidak hanya
perkebunan teh disini juga ada berbagai tempat yang menarik untuk dikunjungi. Yaitu,
Gua Jepang, wahana sepeda air, playing fox, tuk bening, puncak sakub dan yang
lainnya, juga ada tempat penginapannya juga. Tentunya banyak tempat menarik
lainnya yang bisa dijadikan view untuk berfoto ria dan sangat instagramable.
Gua Jepang
Tempat ini termasuk salah satu daya tarik
utamanya di Kaligua. Berada ditengah-tengah perkebunan teh, kurang lengkap
rasanya jika berkunjung ke Kaligua tidak masuk ke Gua Jepang. Gua yang dibangun
pada masa penjajahan Jepang yaitu tahun 1942 dengan sistem kerja paksa yaitu
romusha, tentu yang mengerjakannya adalah masyarakat sekitar.
Gua ini memiliki banyak ruangan didalamnya
seperti ruang tahanan, ruang sidang, pusat komando, ruang senjata, ruang dapur
dan yang lainnya. dulunya gua ini digunakan sebagai tempat pertahanan bagi
tentara Jepang sampai akhirnya mereka meninggalkan tempat ini setelah
proklamasi kemerdekan tahun 1945.
Sebelum menjadi tempat wisata seperti sekarang,
tahun 1980 Gua ini sempat dimasuki masyarakat untuk mencari barang peninggalan
Jepang sampai akhirnya tahun 1995 Gua ini dibuka untuk umum. Kemudian tahun
1997 Gua ini dijadikan tempat wisata sebagai peninggalan sejarah yang
dilestarikan.
Karena pengunjung yang semakin bertambah tiap
tahun Gua ini mengalami banyak perubahan. Kunjunganku yang kedua ini juga
melihat banyak perubahan, dari tempat yang lebih rapih dan pintu masuk yang
tinggi. Dulu jika masuk gua jepang kita harus membungkuk karena pintu masuknya
yang pendek namun sekarang tidak lagi, serta lorong yang lebar. Dulu berjalan
di lorong gua jepang hanya cukup untuk dua orang tapi sekarang bertiga juga
masih sangat leluasa dan lantainya yang menggunakan pavimblok, dulu masih
tanah.
Kalau kita mau masuk Gua Jepang diusahakan
masuk bersama pemandunya karena kita akan banyak mendapatkan ilmu dan penjelasan
mengenai Gua Jepang dan tempat-tempat didalamnya. Masuk Gua Jepang sekarang
gratis, beberapa tahun yang lalu kami harus bayar sekitar Rp 2.000. Dengan
demikian selain berwisata alam kita juga belajar sejarah
Wahana Sepeda Air dan Playingfox
Wahana ini juga sepertinya baru-baru ini, tapi
ini tentu sangat menarik bagi yang wisata bersama keluarga. Saya kurang tahu
harus bayar berapa jika menaiki wahana ini karena kemarin tidak mencobanya :D.
Tuk Bening
Tempat ini merupakan sumber mata air yang
sangat jernih. Sumber mata air ini memiliki mitos yaitu dipercaya sebagai
sumber mata air abadi dan juga memiliki khasiat membuat awet muda apabila
memcuci muka di sumber air Tuk Bening. Hal ini dikarenakan sumber air Tuk
Bening memiliki kandungan mineral alami dan bebas dari kandungan logam berat
yang membahayakan kesehatan sesuai dengan analisa Sucofindo
Puncak Sakub
Untuk mencapai ke Puncak Sakub membutuhkan
banyak perjuangan, tentu karena tempatnya berada di puncak juga jalannya yang
menguji ardenalin. Jalanan nanjak dan juga menikung tajam juga karena ini
jalanan perkebunan tentu tidak beraspal. ketika sedikit lagi mencapai puncak
kita akan melawati jalanan yang berdebu. Karena lumayan jauh juga dari pusat wisata
kaligua kadang kita berencana muter balik. Semuanya akan terbayar ketika kita
sampai di puncak sakub, karena kita akan disuguhkan pemandangan yang menakjubkan
juga di sepanjang jalan menuju puncaknya. Dari pucak Sakub kita dapat melihat
hamparan perkebunan teh yang sangat luas, dan jika pemandangan sedang bagus
kita dapat melihat puncak gunung Slamet.
Sekian ulasan mengenai Wisata Kaligua,
sebenarnya Kaligua ini sangat luas dan banyak tempat yang menarik, wisata ini
juga cocok bagi keluarga. Wisata kaligua juga sekarang sudah lebih rapih
fasilitas umumnya juga bagus, toilet, mushola dan cafe juga ada. Juga tong
sampah yang sudah tersedia di beberapa tempat, hanya saja masih banyak
pengunjung yang suka buang sampah sembarangan seperti di tengah-tengah kebun
teh, padahal apa susahnya kita bawa dulu untuk d buang ditempat sampah. Jika
dari teman-teman ingin berkunjung harap menjaga kebersihan karena itu tugas kita
semua. Berkunjung ke Kaligua sama sekali tidak akan mengecewakan karena selain
kita dapat berwisata alam tapi juga dapat belajar sejarah. Selamat
berkunjung.....
Komentar
Posting Komentar