Langsung ke konten utama

Resensi Novel Sangkakala di Langit Andalusia -- Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra

  Judul               : Sangakala di Langit Andalusia Penulis              : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra Tebal                : xii+472 hlm Penerbit            : Republika Tahun Terbit     : 2 022 Cetakan            : ke- 1   Membaca novel ini membawa kita untuk kembali mengingat masa keruntuhan kerajaan Islam di Andalusia atau Spanyol. Penyampaian kalimat demi kalimatnya membuat kita merasakan bagaimana bergejolaknya suasana saat itu. Saat Andalusia beralih kekuasaan dan umat Islam harus berjuang bertahan hidup dan mempertahankan tauhid mereka. Novel ini mengisahkan perjuangan Rammar Ibnu Baqar. Seorang hafidz Qur’an terakhir di Andalusia yang harus memecahkan teka-teki cincin sebuah nubuat   yang bisa menyelamatkan umat Islam dari penguasa Andalusia saat itu. Perjalanan yang sangat berat dihadapi dengan kehilangan orang-orang yang di cintai satu persatu. Tidak mudah mengahadapi musuh apalagi dia adalah orang yang pernah ada di dekat kita. Kisahnya se

ANALISIS KITAB DHUHA AL ISLAM AHMAD AMIN

DHUHA AL ISLAM
Makalah ini Diajukan untuk Dapat Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Bibliografi Sejarah dan Peradaban Islam
Dosen Pembimbing : Agus Permana, M. Ag. dan Yosef Mardiana, M. Pd.



Disusun Oleh :
Kelompok VIII SPI/III B
Febri Jiwandana
Iin Hindasah

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sebagai makhluk yang memiliki adab dan pengetahuan, sudah seharusnya kita mengetahui dan mengerti bagaimana sejarah yang terjadi pada masyarakat agar tidak terjadi suatu kesalahan. Untuk mengetahui hal-hal mengenai sejarah kita dapat mengetahui dari berbagai sumber yang ada. Seperti buku, kitab dan bahkan bukti otentik dari sebuah kejadian sejarah itu sendiri.
            Kitab, oleh umat manusia yang khususnya beragama islam biasanya menjadi sebuah sumber ilmu pengetahuan. Karena kitab-kitab memiliki banyak judul dan tema yang biasanya merupakan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah ilmu sejarah. Banyak kitab-kitab yang membahas mengenai sejarah. Dan memang banyak priyai yang menulis kitab sejarah, agar kita sebagai manusia zaman kini mengetahui kejadian yang terjadi di masa lampau.
            Salah satu sejarah yang ada dalam  kitab adalah sejarah Arab sebelum adanya Islam. Pada zaman tersebut Arab dapat disebut Zaman Jahiliyah. Zaman tersebut agama yang ada dapat banyak yang mengalami penyelewengan. seperti halnya orang-orang musyrik yang mengaku menganut agama Ibrahim, pada kenyataannya mereka sangat jauh dari syari’at yang diajarkan oleh Ibrahim. mereka mengabaikan tuntunan etika sehingga mereka terpelosok pada kemaksiatan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana biografi Ahmad Amin ?
2.      Apa saja karya Ahmad Amin ?
3.      Apa yang dibahas dalam kitab Dhuha Al Islam?
4.      Bagaimana Analisis Kitab Dhuha Al Islam?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui Biografi Ahmad Amin.
2.      Mengetahui karya-karya Ahmad Amin.
3.      Mengetahui isi dari kitab Dhuha Al Islam.
4.      Mengetahui Analisis Kitab Dhuha Al Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Biografi Ahmad Amin
            Ahmad Amin lahir di Kairo pada awal bulan Oktober, tepatnya 1 Oktober 1886 M atau bertepatan dengan 2 Muharram 1304 H. Beliau wafat  pada tanggal 30 Mei 1954 M yang bertepatan dengan 30 Ramadhan 1373 H di tempat kelahirannya Kairo pada umur 68 tahun.
            Beliau terlahir dalam keluarga yang sangat taat beragama. Ayahnya bernama Syekh Ibrahim Al-Tabbakh adalah seorang petani sederhana. Sejak kecil beliau hidup di tengah keluarga yang sangat terdidik dan penuh kedisiplinan. Ayah beliau membuat rumah yang dipenuhi dengan beberapa literature beragam bidang keilmuan untuk beliau dan saudara-saudarinya yang lain, dan membuat mereka semua nyaman di tempat tinggalnya.
            Pendidikan lain yang diterima beliau, selain kondisi keluarga yang sangat ketat mendidik beliau juga belajar di Kuttab untuk tingkat dasar dan menengah. Dan selanjutnya beliau melanjutkan pendidikannya di Al-Azhar sehingga beliau dapat menamatkan jurusan Peradilan Agama. Tak lama berselang beliau menjabat sebagai Hakim pada Lembaga Peradilan Agama dan di samping itu beliau juga mengajar sampai tahun 1921.
            Beliau juga menempuh pendidikan doktor di London-Inggris dalam kajian ilmu filsafat. Selama empat tahun ia mendalami filsafat untuk meraih gelar doktor.
            Setelah beberapa tahun  tinggal di sekitar Al-Azhar kemudian beliau memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya yaitu Kairo. Di Kairo pada tahun 1926 beliau diangkat menjadi dosen Fakultas Sastra Arab di Al-Jami’ah Al-Mishriyyah (Universitas Mesir). Dan selanjutnya beliau diangkat menjadi dekan di perguruan tinggi tersebut pada tahun 1939. Setelah itu pada tahun 1947 beliau diangkat menjadi rektor pada Direktorat Kebudayaan di Liga Arab (Jami’ah Ad-Duwal Al-Arabiyah) hingga wafatnya beliau.
            Selain menjabat jabatan resmi di atas, beliau juga aktif di beberapa kegiatankeilmuan lainnya, seperti menjadi anggota Dewan Keilmuan Arab (Al-Majma’ul ‘Ilmil ‘Arabi) di Syiria; Dewan Bahasa di Kairo; dan menjadi anggota Dewan Keilmuan Irak di Baghdad. Karena keaktifan tersebut, pada tahun 1948 Universitas Kairo memberikan penghargaan gelar Doktor Honoris Causa kepada beliau.
            Ahmad Amin merupakan salah satu tokoh kontemporer yang hidup di era dimana umat islam sudah mulai bangkit dari ketinggalannya terhadap pemikiran barat. Dan karir intelektualnyamenunjukan bahwa beliau adalah seorang tokoh yang aktif dan sangat produktif. Beliau tidak hanya belajar mengenai ilmu keislaman tetapi juga mempelajari pendidikan barat. sebagai doktor dalam bidang hadist di Cambridge University, beliau adalah intelektual yang sangat menyenangi pemikiran orientalis, khususnya kepada Ignaz Goldziher.
            Ahmad Amin selain sebagai seorang budayawan, cendekiawan, sejarawan Mesir dan salah satu guru besar yang berjasa dalam mengembangkan bahasa Arab di Mesir, beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh controversial Mesir karena beberapa pemikirannya, terutama dalam bidang hadist yang dinilai berseberangan dengan alur pemikiran para ulama pada umumnya[1].
            Namun pemikirannya yang demikian dalam bidang hadist tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa memiliki pengaruh yang cukup besar, dan tidak hanya di tanah kelahirannya saja melainkan juga di seluruh dunia Islam.[2]
B.     Karya-karya Ahmad Amin
            Ahmad Amin adalah seorang figur yang sangat produktif dalam hal menulis . Karya amin pun menyebar di berbagai media cetak maupun terbit dalam buku-buku.  Banyak karya yang telah dihasilkan dan menjadi salah satu alat bantu dalam ilmu pengetahuan. Karya-karya yang sudah ditulis oleh Ahmad Amin antara lain :
1.    Fajr Al Islam (The Dawn of Islam) 1929 M.
2.    Dhuha Al Islam (The Forenoon of Islam) 1933-1936 M <3jilid>.
3.    Zuhr Al Islam (The Noon of Islam) 1945-1955 M <4 jilid>.
4.    Yawn Al Islam (The Day of Islam) 1952 M.
5.    Al Sharq Wa Al Gharb (The East and The West) 1955M.
6.    Autobiography, Hayati (My Life) 1950-1952 M.
7.    Fayd Al Khatir (Over Flowing Thoughts) 1938-1955 M.
8.    Zu’ama Al Islah Fi Al Asr Al Hadist (Leaders of Reform in Modern Age) 1948 M.
9.    An-Naqdul Adabi <2 jilid>
10.               Mabadi’ul Fashahah (terjemah karya Lyrayobord)
11.                Harun Ar-Rasyid
12.                Al-Akhlaq (1923 M).
13.                Qishshat Al Falsafah Al Hdisah
14.                Ila Waladi
15.                Qamus Al Adat
16.                Faidl Al Khathir <10 jilid>
17.               Al Sha’lakah Wa Al Futut Fi Al Islam, dan lain-lain
            Dari karya-karya tersebut terlihat bahwa beliau menekuni kurang lebih tiga bidang studi, yaitu filsafat dan pemikiran islam; sejarah peradaban islam; dan sastra Arab. Beliau menulis 8 volume buku dan 600 artikel dalam pembahasan sejarah peradaban isalam. Dan artikel-artikelnya di publikasikan kembali dalam 10 volume.
C.    Kitab Dhuha Al Islam
            Kitab Dhuha Al Islam memiliki tiga jilid. masing-masing memiliki pembahasan yang berbeda pada setiap bab, dan setiap bab memiliki beberapa pasal
1.      Jilid I
Pada jilid pertama memiliki (dua) bab dan setiap bab memiliki (enam) pasal.
Pada BAB I dan pasal pertama  Kitab Dhuha Al Islam membahas tentang kerajaan islam. Salah satunya adalah Kerajaan Abbasiyah. Unsur-unsur Tauhid yang tercampur juga di bahas dalam BAB ini.
Pasal ke dua membahas tentang perdebatan antara orang-orang arab dengan pedagang-pedagang kaya. Orang-orang arab menguasai sya’ir dan prosa pada masa jahiliyah. Orang-orang Arab juga sangat fanatik terhadap kabilah. Banyak orang-orang yang belajar Islam untuk berbagai kefanatikan.
Pasal ketiga membahas tentang bangsa Arab atau populisme.
Pasal keempat membahas tentang kebudayaan memuliakan budak. Islam adalah tempat diberlakukannya Undang-undang mengenai perbudakan. Dalam pasal ini juga membahas kebudayaan memuliakan orang yang teraniaya.
Pasal kelima membahas tentang kehidupan yang kurang baik dan kehidupan yang lebih baik. Pasal ini membahas mengenai sejarah membaiknya kehidupan pada masa itu.
Pasal keenam  membahas tentang kehidupan kaum zindiq (orang kafir yang pura-pura beriman). Peperangan antara kaum zindiq dan umat Islam, sebab berkembangnya kaum  zindiq  pada masa Abbasiyah dan sejarah kaum zindiq pada masa Abbasiyah juga di jelaskan pada pasal ini.
Dan BAB II pasal pertama membahas tentang kebudayaan Persia. Peninggalan-peninggalan Persia dan sebab-sebab Abbasiyah berkembang pada masa itu di bahas dalam bab ini. Islam telah membentangkan kekhalifahan dari Damsyiq hingga Irak.
Pasal kedua membahas tentang kebudayaan Hindia. Diantaranya Kebudayaan orang-orang Islam dalam memuliakan orang-orang Hindia, Perbedaan antara filsafat Hindia dan filsafat Yunani, Ilmu Balagoh orang-orang Hindia, Perbedaan ilmu balagoh orang-orang Arab dan orang-orang Hindia.
Pasal ketiga membahas tentang kebudayaan Yunani Rumania. Diantaranya mengenai kehidupan beserta pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat Yunani Rumania.
Pasal keempat membahas mengenai kebudayaan Arab. Mengenai kefasihan masyarakat bangsa Arab dalam berbahasa dan bersastra Baduy dan Hudhriy.
Pasal kelima membahas budaya dalam beragama. Yahudi dan Nasrani dalam kerajaan Islam. Nasrani menghargai kebiasaan dan taklidnya orang-orang muslim.
Dan pasal yang terakhir pada bab ini adalah pasal enaam membahas tentang akulturasi budaya, yaitu India, Persia, Yunani, dan Arab.  Melindungi setiap budaya. Perbedaan pendapat para ulama dalam perselisihan. Proses akulturasi dan tokoh yang berperannya. Apakah kebudayaan asing paling banyak pengaruhnya?. Pengaruh Islam dalam akulturas, unkapan dari jahidh, ibnu qotibah, abu hanifah addinuri.
2.      Jilid II
Pada jilid kedua ini Ahmad Amin sebagai penulis, menuliskan (satu) bab, dan memiliki (enam) pasal.
Pasal pertama ini membahas yang memberikan sifat kepada pergerakan alami yang mengarah kepada hal baik. Kebiasaan dalam pemikiran dan kesepakatan dalam pemikiran bangsa Arab. Jumlah ilmu menurut bangsa Arab dalam pemikiran Abasy terbagi menjadi dua poin yaitu Ilmu Jiwa dan Ilmu Akal. Perbedaan antara ilmu jiwa dan ilmu akal dalam pembahasan dan pengarangnya. Dalam pemikiran Abasy sendiri memang adanya kebebasan di dalam pemikirannya.
Pasal kedua membahas mengenai ilmu perjanjian pada zaman Abasy. Janji  yang di bahas adalah janji yang berada dalam masjid, ruang pendidikan, perpustakaan, dan tempat lainnya.
Pasal ketiga membahas tentang mengatasi mentalitas kehidupan. Yaitu di Hijaz, Mekah Madinah, Irak, Basrah, Kufah, Baghdad, dan Syam
Pasal keempat membahas mengenai hadist dan tafsir. Dalam pembahasan hadistnya membahas mengenai riwayat hadist beserta maknanya, dan perselisihan antara para fuqoha dan para muhadditsin. Sedangkan dalam pembahasan tafsir, yang dibahas adalah mengenai tafsir Tobari.
Pasal kelima membahas tentang syariat-syariat. Di Hijaz dan Irak mengenai baik dan buruknya. Cara ahli hadits dan ahli fiqr, seperti Imam Abu Hanifah, Abu Yusuf, Muhamad bin Hasan, Malik bin Hasan, Jafar, Imam Safi’i, Ahmad bin Hambal dan Dawud Adlahiri. Perselisihan antara ahli hadits dan ahli fikr.
Pasal keenam membahas tentang perkembangan bahasa, tata bahasa dan sastr. Perbedaan bahasa dan ejaan pada bangsa arab. Dan penyebab perbedaan tersebut.  Kuffah dan Basrah adal pusatnya ilmu nahwu-shorof
3.      Jilid III
Pada jilid ketiga ini adalah jilid terakhir yang ada dalam kitab Dhuha Al Islam. Dalam jilid terakhir ini ada (satu) bab dan memiliki (empat) pasal.
Pasal pertama membahas mengenai kaum Mu’tazilah. Pandangan mereka mengenai tauhid  dan sifat-sifat Allah , serta pandangan mengenai tawalud, janji dan lainnya.
Pasal kedua membahas mengenai kaum Syi’ah. Dalam pasal ini kita dapat mengetahui bagaimana pandangan mereka terhadap pemimpin dan beberapa pandangan yang lainnya. Yang dapat membantu kita dalam mengenali kaum Syi’ah.
Pasal ketiga membahas mengenai Murji”ah. Dalam pasal ini membahas bagaimana berhentinya politik kaum Murji’ah.
Dan pasal yang terakhir adalah mengenai kaum Khawarij. Dalam pasal ini kita dapat mengetahui bagaimana sejarah politik pada masa Abbasiyah, serta bagaimana Adab khawarij pada masa tersebut.
D.    Analisis Kitab
            Scara keseluruhan kitab ini membahas kebudayaan Islam pada masa Dinasti Abasiyah. Dimulai dari perkembangan Bahasa dan Sastra, Politik, Pengaruh budaya bangsa lain, Budaya dan Akulturasi budaya dari bangsa lain seperti Persia, Turki, Yunani, dan lain-lain. Juga membahas perkembangan ilmu hadits dan tafsir dan perkembangan Teologi pada masa itu.
            Hal yang melatar belakangi Ahmad Amin mengarang kitab ini ialah bahwa pada masa seratus tahun pemerintahan Dinasti Abbasiyah, memiliki literatur khusus dalam politik dan ilmu pengetahuan. Juga pemerintahan yang di dominasi pengaruh Persia, kebebasan berppikir dalam batas tertentu. Dan juga lukisan literatul puisi dan prosa yang berbeda dari abad sebelumnya telah merubah lidah bangsa Arab. Dan adanya penerjemahan karya bangsa asing ke bahasa Arab. Hal itu semua yang telah memancing ide Ahmad Amin untuk menulis kitab ini.
            Metode penulisan yang digunakan Ahmad Amin dalam penulisan kitab ini adalah metode sistematis dimana setiap pembahasnya bukan perperiode melainkan pada peristiwa yang berkembang pada masa itu.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Ahmad Amin lahir di Kairo pada awal bulan Oktober, tepatnya 1 Oktober 1886 M atau bertepatan dengan 2 Muharram 1304 H. Beliau wafat  pada tanggal 30 Mei 1954 M yang bertepatan dengan 30 Ramadhan 1373 H di tempat kelahirannya Kairo pada umur 68 tahun. Ahmad Amin merupakan salah satu tokoh kontemporer yang hidup di era dimana umat islam sudah mulai bangkit dari ketinggalannya terhadap pemikiran barat. Beliau adalah intelektual yang sangat menyenangi pemikiran orientalis, khususnya kepada Ignaz Goldziher.
            Dari karya-karya Ahmad Amin terlihat bahwa beliau menekuni kurang lebih tiga bidang studi, yaitu filsafat dan pemikiran islam; sejarah peradaban islam; dan sastra Arab. Beliau menulis 8 volume buku dan 600 artikel dalam pembahasan sejarah peradaban isalam. Dan artikel-artikelnya di publikasikan kembali dalam 10 volume.













DAFTAR PUSTAKA
Arif, Syamsuddin. 2008. Orientalis dan Diabolisme Pemikiran. Jakarta: Gema Insani Press.
Soebhar, Erfan. 2003. Menguak Fakta Keabsahan As-Sunnah. Bogor: Prenada Media.



[1] Arif, Syamsuddin. 2008. Orientalis dan Diabolisme Pemikiran. Jakarta: Gema Insani Press. hal 38.
[2] Soebhar, Erfan. 2003. Menguak Fakta Keabsahan As-Sunnah. Bogor: Prenada Media. hal 1-2.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku "RENTANG KISAH" Gita Savitri Devi

Judul Buku      : Rentang Kisah Penulis             : Gita Savitri Devi Tebal Buku      : 207 Penerbit           : Gagas Media Tahun Terbit    : 2017 Gita Savitri Devi adalah seorang vloger yang banyak diidolakan oleh remaja Indonesia karena isi vlognya yang banyak menginspirasi, keluesannya berbicara di depan kamera dan juga karena konten-kontennya yang banyak mengkritik keadaan Indonesia menjadikannya mendapatkan tempat dihati masyarakat. Seorang lulusan Kimia Murni di Freie Universitat Berlin ini merasa risih melihat aktivitas media sosial pemuda Indonesia yang isinya kurang berfaedah, dia berusaha merubah hal tersebut dengan menjadikan media sosial untuk hal-hal yang positif. Selain aktif sebagai youtuber Gita yang masih betah tinggal di Jerman ini juga aktif menulis di blog. Buku Rentang Kisah adalah buku pertamanya, buku ini menceritakan perjalanan hidupnya dari mulai SMA hingga sekarang. Diawal bab, diceritakan bagaimana Gita di SMA dan juga hubungannya dengan s

Resensi novel TENTANG KAMU Tere LIye

Judul               : Tentang Kamu Penulis             : Tere Liye Tebal               : vi+524 halaman Penerbit           : Republika Tahun Terbit    : 2017 Cetakan           : ke-7             Tere Liye merupakan seorang novelis terkenal di Indonesia, novel yang diterbitkan selalu menjadi best seller dan tidak mengecewakan. Novel Tentang Kamu salah satu novel tere liye dari 28 karyanya yang juga best seller, sayangnya, walaupun novel-novelnya best seller Tere Liye memberhentikan penerbitannya karena pajak penulis yang tinggi, tapi tenang bagi penikmat tulisan-tulisan Tere Liye kita masih bisa mendapatkannya lewat e-book.             Novel Tentang kamu menceritakan seorang  pengacara asal Indonesia yang bekerja di Thompson & Co bernama Zaman yang kemudian mendapatkan tugas untuk mencari ahli waris dari seorang perempuan bernama Sri Ningsih yang memiliki jumlah warisan yang sangat banyak. Untuk menyelesaikan kasus ini zaman harus menelusuri kehidupan Sri Ningsih

Resensi Buku SECANGKIR KOPI JON PAKIR - Emha Ainun Nadjib

Judul               : Secangkir Kopi Jon Pakir Penulis             : Emha Ainun Nadjib Tebal               : 348 halaman Penerbit           : PT Mizan Pustaka Tahun Terbit    : 2016 Cetakan           : ke- 2 Buku Secangkir Kopi Jon Pakir jika dibaca sekilas kata Pakir ini seperti kata Parkir alhasil aku pertamanya berpikir kalau buku ini menceritakan tentang si Jon yang mungkin seorang tukang parkir. Namun setelah membaca isinya, ternyata nama pakir itu berasal dari bahasa arab yaitu Fakir yang menyesuaikan lidah orang Jawa. Buku ini merupakan buku yang dicetak ulang, cetakan pertamanya yaitu pada tahun 1992. Buku ini menceritakan kondisi sosial masyarakat pada masa itu yang dikemas dengan apik oleh Cak Nun (sapaan untuk Emha Ainun Nadjib). Dalam buku ini Cak Nun menamai dirinya sebagai Jon Pakir yang mengkritisi peristiwa yang terjadi disekitarnya. Secangkir Kopi yang disajikan disini bukanlah berupa air kopi tapi merupakan hidangan yang sangat bergizi untuk otak